Minggu, 16 September 2012

Raina facebook


Facebook sudahlah menjadi rumah ke dua ku, ibuku, ayahku, sahabatku semuanya ada di sana. Mereka selalu ada di sana di dunia maya. Bahkan cinta pun ada di sana, cinta begitulah namanya meski tak ada namun tetap bisa di rasa.
Kini saatnya aku mengecek beranda Facebook ku meski hampir 3 menit sekali aku selalu rutin untuk mengecek Facebook, tidak ada yang begitu menarik akan tetapi saat ku liahat ke profil ku aku cukup terkejut. Di sana terpampang seseorang yang memanggilku sayang dan panggilan itu seakan-akan membuat mataku tak mampu berkedip. Oh my god… aku ta percaya malam tadi ternyata bukan mimpi. Ku tutup kembali facebook ku dan ku ambil hp di atas meja. Ku ketik sebuah nama yang belum begitu akrab di telinga ku tapi aku merasa kini aku harus menyapanya tiap pagi hari.
“hai… bangun dong” ku kirimkan sms itu tanpa ragu
“ya aku udah bangun yang” balasan yang mengejutkanku
“bagus deh cepet siap-siap berangkat sekolah yah J” kataku kemudian
“iyah kamu juga” jawabnya
Terasa begitu singkat, namun jari-jariku begitu ikut lemas setelah mengetik beberapa kata tadi. ‘Sudahlah wajar saja’ begitu batin ku berbicara. Saatnya untuk kembali ke aktifitas nyata.
Ku lirik jam dinding ternyata baru jam 06.00 pagi tapi sebaiknya aku siap-siap untuk bergegas ke sekolah. Hari itu hari pertama ku memasuki dunia remaja, aku sangat menyukai ini semuanya begitu indah.
Okeh teman di hari pertama ini mari perkenalkan namaku, aku Raina Aliya Rana, seorang gadis yang baru menginjak remaja, yang kecanduan Facebook. Begitulah orang mengingatku.
Kembali ke facebook ku, waw semua pada alay gini yah jamannya. Ku ketik sebuah nama yang kini kunamakan cinta Facebookku. Di sana tak ada yang berubah, masih sama dengan tiga menit yang lalu. Kembali ke profilku, ku tulis sebait puisi
Mentari tak selalu menjadi awal
Namun tak selalu di akhir
Aku ingin menjadi mentari
Hati yang selalu bersinar
            Satu bait itu tentunya cukup untuk memulai hari ini dan ku tutup kembali Facebook ku untuk melanjutkan kegiatan ku di hari pertama sekolah. Sederhana sekali semua terlihat begitu berbeda dan semua itu ku ceritakan dalam Facebookku.
            Esoknya aku kembali menyapanya, menyapa dia yang kini selalu muncul di beranda facebookku namanya Rafa sebut saja dia cinta Facebook. Dia rajin menyapaku tiap aku nongol di Facebook dan begitulah cara kami berpacaran. Sampai suatu saat dia memberikan komentar aneh pada stat yang aku tulis di hari pertama remaja ku.
            ‘Raut matamu indah namun tak pernah kulihat begitulah perasaanku’
Entah kenapa aku jadi aneh ngedenger kata-katanya seperti itu tapi semua itu aku abaikan karena aku takut membuat hubungan kami menjadi tidak biasa tentunya karena aku yang sensitif.
Ayah yang lebih sering mengecek Facebookku kelihatan biasa saja dengan Rafa tak seperti sebelumnya, ini aneh namun aku senang karena beliau tidak cukup cerewet. Dan ibu semakin cuek saja dengan kehidupanku ini entahlah meski dia kadang muncul di Facebook, tapi dia selalu lebih cuek untuk tidak menyapaku. Meski kita hidup berpisah, aku mau ayah dan ibu tak berlalu seperti anak kecil begini apa-apaan mereka bikin Facebook segala tapi sudahlah kini sudah tak jadi masalah besar.
Ku cek facebook ku seperti biasa tak ada yang aneh dan tak ada yang nyata. Untuk menenangkan hati yang selalu gundah bila berada dalam kehidupan nyata aku lebih sering hidup di sunia maya. Tiba muncul chat dari Rafa.
“Ini akhirmu sayang” Ujar Rafa padaku
Dalam pikiran ku apa ini sungguh aneh lalu aku balas “Apa-apaan kamu ?”
“Raina kamu itu cantik, hiduplah di dunia mu ini tidak nyata”
Kata-kata Rafa makin membuat aku kesal sajasehingga ku tutup beranda Facebookku. Sudahlah dalam pikirku lebih baik aku tidur saja lagi mula sudah malam.
Namun dengan tidur bukannya menyelesaikan kegundahan namun menambah saja. Sebenarnya aku tidak berhak menghukum diri seperti ini, dunia nyata sudah semakin asing buat ku. Tengah malampun aku terbangun yang ku ingat hanya Facebookku. Saat itu langsunglah aku cek ke facebookku. Disana Rafa menjadi hantu yang sengat menakutkan kata-katanya membuat semuanya hancur dan kini ada apa dengan Facebookku semuanya acak-acakan sialan semua ini virus chat./angraenisna Qsmart

Selasa, 19 Juni 2012

Seraut Kenanga

Sebagai seni aku melintaskan duri di tubuh ini
Kadang aku merasa semua ini hanya aku yang tau
kadang aku mulai ketakutan saat duri itu mulai tumbuh
mekar bersama dengan kehidupan
Sulit untuk kembali menjadi aku
namun sulin juga menjadi dia
Suatu penantian yang pada akhirnya
cerita hidupku menjadi perpisahan.
Sudut mata yang selalu mengingatkan ku
di balik layar yang selalu ku tunggu.

Senin, 11 Juni 2012

RASA

Aku tahu pahit bukanlah manis
Segelintir kehidupan ku jalani di dunia ini, dari masa-kemasa yang lain. Semua rasanya merana pahit meski kadang terpesona oleh kehidupan yang kian menjadi duka.
Cahaya... Kehidupan gemilang dengan suka maupun duka...
Hening...Begitulah kata pertama yang sekarang ada di hadapanku... Saat aku terdiam menahan rasa...
Rasa dimana semua orang sudah tak saling menghormati maupun menyayangi.
Hanya segelintir debu yang menjadi harapan penuh kalbu..
Aku..aku...aku menangis dalam rasa saat engkau enyahkan hati ini...
Ingin aku dekat dengan eloknya keagungan namun *tak dapat berkata
Dalam nada mungkin aku bisa berteriak untuk napas yang kian menyempit ini, tapi dalam hening rongga ini beku, nafas ini enggan mengeluarkan aromanya. Di alam maya tubuh ini masih bisa berlari full namun nyata membunuh semangat itu.
Biarkan aku menahan sakit ini...
Angin ini begitu lembut, ku pejamkan mata hangat namun kadang beku dan begitu menusukku.
Melihat dengan hati...indah... padang itu indah oleh warna..
*berhenti

Kamis, 31 Mei 2012

sssssssssssss

Kemarin hari kelakuanmu seperti itu, tau hati ini masih sakit dan ragu akan pekerjaanmu, sesekali ingin saya merasakan keharuan yang dulu ada namun perubahaan selalu menjadisegala sesuatu yang menyakitkan.
saya sangat tidak menyukai perubahan, tapi perubahan yang saya namakan pahit itu selalu ada untuk saya. sakit....sakit....
Betapa hari kemarin menyakitkan melihatmu menangis percuma, kemunangan bukan karena menangis. kamu itu masih sama bagai anak TK merengek di hari-harimu...
Sungguh mengeluh yang sempurna, kehidupanmu yang diwarnai keluhan sungguh membuatku sangat pusing dan muak terhadapmu !

Selasa, 22 Mei 2012

Stop aja ah

Lagi dan begitu
Setidaknya masih ada angin
Pahami aku seperti ini
Menandakan sapaan

Coret


Coret-coret


Angraeni Isna
May 9 via Twitter