Sebagai seni aku melintaskan duri di tubuh ini
Kadang aku merasa semua ini hanya aku yang tau
kadang aku mulai ketakutan saat duri itu mulai tumbuh
mekar bersama dengan kehidupan
Sulit untuk kembali menjadi aku
namun sulin juga menjadi dia
Suatu penantian yang pada akhirnya
cerita hidupku menjadi perpisahan.
Sudut mata yang selalu mengingatkan ku
di balik layar yang selalu ku tunggu.
Selasa, 19 Juni 2012
Senin, 11 Juni 2012
RASA
Aku tahu pahit bukanlah manis
Segelintir kehidupan ku jalani di dunia ini, dari masa-kemasa yang lain. Semua rasanya merana pahit meski kadang terpesona oleh kehidupan yang kian menjadi duka.
Cahaya... Kehidupan gemilang dengan suka maupun duka...
Hening...Begitulah kata pertama yang sekarang ada di hadapanku... Saat aku terdiam menahan rasa...
Rasa dimana semua orang sudah tak saling menghormati maupun menyayangi.
Hanya segelintir debu yang menjadi harapan penuh kalbu..
Aku..aku...aku menangis dalam rasa saat engkau enyahkan hati ini...
Ingin aku dekat dengan eloknya keagungan namun *tak dapat berkata
Dalam nada mungkin aku bisa berteriak untuk napas yang kian menyempit ini, tapi dalam hening rongga ini beku, nafas ini enggan mengeluarkan aromanya. Di alam maya tubuh ini masih bisa berlari full namun nyata membunuh semangat itu.
Biarkan aku menahan sakit ini...
Angin ini begitu lembut, ku pejamkan mata hangat namun kadang beku dan begitu menusukku.
Melihat dengan hati...indah... padang itu indah oleh warna..
*berhenti
Segelintir kehidupan ku jalani di dunia ini, dari masa-kemasa yang lain. Semua rasanya merana pahit meski kadang terpesona oleh kehidupan yang kian menjadi duka.
Cahaya... Kehidupan gemilang dengan suka maupun duka...
Hening...Begitulah kata pertama yang sekarang ada di hadapanku... Saat aku terdiam menahan rasa...
Rasa dimana semua orang sudah tak saling menghormati maupun menyayangi.
Hanya segelintir debu yang menjadi harapan penuh kalbu..
Aku..aku...aku menangis dalam rasa saat engkau enyahkan hati ini...
Ingin aku dekat dengan eloknya keagungan namun *tak dapat berkata
Dalam nada mungkin aku bisa berteriak untuk napas yang kian menyempit ini, tapi dalam hening rongga ini beku, nafas ini enggan mengeluarkan aromanya. Di alam maya tubuh ini masih bisa berlari full namun nyata membunuh semangat itu.
Biarkan aku menahan sakit ini...
Angin ini begitu lembut, ku pejamkan mata hangat namun kadang beku dan begitu menusukku.
Melihat dengan hati...indah... padang itu indah oleh warna..
*berhenti
Langganan:
Postingan (Atom)