Saat aku memandang lagi dan berpikir mungkinkah langit akan memandangku kembali namun di saat itu pula ku merasa keangkuhan hati bahwa aku
memang benar-benar sendiri. Takdir mencatat suatu keadilan dan ketidak adilan hanya manusia
yang tahu mau membawa dirinya kemana.
Langit suatu pertanyaan yang selalu ku pertanyakan saat ini akan ku tanyakan kepadamu,
mengapa... mengapa... mengepa...
Mengapa aku ? Mengapa sendiri ? Hidup bersama namun kebersamaan hanya ada dalam mimpi belaka ku saja langit. Ingin sekali ku mengeluh memelukmu di kejauhan namun...
Langit engkau terlalu jauh dan tinggi untuk ku gapai begitu saja, ku hanya bisa memandangmu dari kejauhan seakan-akan mendekat denganmu langi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar